Jumat, 21 September 2012

Jawaban untuk Pendeta Sukirman, Penghujat Nabi & Pemfitnah Habaib


MISIONARIS yang memakai account Pendeta Sukirman Suryanegara di Facebook ini sungguh biadab dan pengecut. Ia berani menghujat Islam habis-habisan, tapi tak berani bersikap ksatria dengan memasang foto asli dalam foto profilnya.  Justru foto Habib Munzir Al-Musawa, pimpinan Majelis Rasulullah yang dicatut dalam foto profil.
Dalam wall-nya (dinding) Pendeta Sukirman Suryanegara melecehkan Rasulullah SAW sebagai pembohong dan penjahat. Lalu dalam profilnya, Pendeta Sukirman memasang kalimat yang memprovokasi pembaca untuk meragukan kenabian Rasulullah Muhammad SAW: “Pertanyakan terus moralitas Muhammad, apakah manusia ini pantas menyandang gelar 'NABI'?”
Kemudian dalam jendela “info” diisi dengan hujatan-hujatan untuk menghina agama Islam dan Nabi Muhammad SAW, berikut kutipannya:
“Agama Islam sudah berusia 1400 tahun, sudah bermiliar-miliar jiwa yang masuk neraka karenanya. Maka STOP, hentikan itu sekarang juga, mari kita selamatkan dunia dari kuasa Iblis nabi Muhammad!
Saya heran, bagaimana makhluk yang rusak moral seperti Muhammad bisa jadi nabi? Saya optimis, jika realitas kebusukan dan kebejatan nabi Muhammad dibuka, maka umat Islam akan berbondong-bondong meninggalkan agama Islam!
Banyak orang Kristen yang rela mati demi Kristus, namun banyak Muslim yang murtad gara-gara mie rebus satu dus.”

Kamis, 20 September 2012

Menjawab Blog Bellarminus yang Menuduh Nabi Muhammad Gay


Blog Santo Bellarminus Bekasi yang menamakan diri komunitas Gerakan Membasmi Islam (GMI), memproklamirkan perang terhadap umat Islam dengan title head “Habisi Islam di Indonesia.” Seluruh pesan yang diposting penuh hujatan, makian dan sumpah serapah terhadap Allah SWT, Al-Qur'an, Rasulullah SAW dan syariat Islam.
Dalam postingan pertama berjudul “Habisi Islam di Indonesia!!” Pesan yang diposting hari Rabu, 21 April 2010 pukul 02:05, terang-terangan blog Bellarminus mengejek Islam dengan menyebut Al-Qur'an sebagai kitab kesesatan, Allah sebagai tuhan khayalan, Rasulullah sebagai nabi gila, dan sebagainya.
Anehnya, sebelum memuntahkan penghujatan Islam, penulis blog memulai dengan prosesi doa kristiani. Penulis blog menampilkan logo SMA Bellarminus Bekasi dan foto Yesus berhati Kudus. Tepat di bawah foto Yesus ini, penulis blog berdoa: “Ya Bapa Berikanlah keringanan kami untuk membuat blog ini...”
Di bawah doa dalam nama Yesus tersebut, penulis blog Bellarminus memampang gambar foto kitab suci Al-Qur'an dengan sampul warna hijau yang  dimasukkan ke dalam WC. Foto penghinaan ini diberi komentar biadab sbb:

Jika Yesus Bukan Orang Kristen, Kenapa Misionaris Lakukan Kristenisasi


By: A. Ahmad Hizbullah MAG
MARAKNYA gerakan pengkristenan terhadap umat Islam yang dilakukan oleh para penginjil dengan segala cara, membuat Insan Mokoginta memeras otak. Mantan Katolik China-Manado sebelumnya bernama Wenceslaus Mokoginta ini berpikir keras, mengapa para misionaris yang mengaku sebagai pengikut Yesus itu getol mengkristenkan umat Islam? Apakah Yesus beragama Kristen, dan apakah Yesus mengajarkan Kristen?
Tergelitik dengan pertanyaan sederhana ini, Mokoginta menulis buku “Mustahil Kristen Bisa Menjawab:  Berhadiah Mobil BMW.” Buku berisi sepuluh pertanyaan sayembara teologi ini disediakan masing-masing pertanyaan satu hadiah uang tunai total 100 juta dan sebuah mobil BMW.
Kuis teologi berhadiah ini diawali dengan pertanyaan pertama, “Mana pengakuan Yesus dalam Alkitab (Bibel) bahwa dia beragama Kristen?”

Penginjil Kristen Antek Israel, Tukang Tipu!!


SEORANG penginjil Kristen mengaku bernama Amin Al-Barokah menulis buku misi berjudul Al-Masih Wal-Masihin Fil-Qur’an (76 halaman). Dengan judul dan nama penulis yang  sangat Islami itu, sang penginjil berharap banyak umat Islam yang tergiring akidahnya menjadi pengikut Yesus (Kristen).
Pada halaman 53-72 Amin Al-Barokah menulis kesaksian masuknya ke Kristen dalam judul “Kutemukan Mutiara Di Padang Pasir”. Dikisahkan bahwa ketika SMA, Amin Al-Barokah akrab dengan temannya yang beragama Kristen keturunan Cina. Suatu hari, dia ikut acara ritual Kristen di Bandung. Di tempat inilah dia menemukan jalan baru setelah mendengar ayat Alkitab (Bibel) dari pendeta yang memukau dirinya:
“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Kisah Para Rasul 4: 12).
“Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui aku” (Yohanes 14: 6).
Kedua ayat tersebut oleh Amin Al-Barokah dibandingkan dengan hadits Nabi.

Rabu, 19 September 2012

Menjawab Hujatan Kristen Radikal Bekasi: Tuhan Menyesatkan Manusia?


VOA-ISLAM.COM - Sudah empat puluh hari berlalu sejak 21 April 2010, penulis Blog Santo Bellarminus Bekasi menghina Islam dengan hujatan yang sangat keji dan provokatif, namun polisi belum bisa mengungkap, apalagi menangkap pelakunya.
Salah satu hujatan dalam blog bertitel “Habisi Islam di Indonesia” itu adalah menuduh Kitab Suci Al-Qur'an sebagai kitab sesat dengan ilustrasi foto mushaf Al-Qur'an dimasukkan dalam lobang WC dengan komentar biadab:
“Al-Kooran, sebuah Buku pedoman untuk kesesatan yang biasa di tempatkan oleh orang Islam di tempat yang seperti di gambar di atas. Seluruh tulisan Setan di dalam buku Al-Kooran itu Salah dan jelas sesat!!"
Sayangnya, sang penulis blog tidak menyebutkan ayat Al-Qur'an mana saja yang dimaksud menyesatkan manusia, sehingga menyulitkan para intelektual Islam untuk menjawab hujatan tersebut.
Masih dari kawasan Bekasi, penulis mendapat foto copy majalah Midrash Talmiddim edisi 4 yang diterbitkan oleh Yayasan Kaki Dian Emas, yang beralamat di blok F Kompleks Galaksi, Kelurahan Jaka Mulya, Bekasi Selatan. Majalah bercorak ‘islamologi’ versi Kristen ini dikomandani oleh Pendeta Edhie Sapto Wedha, seorang murtadin asal Pulau Garam Madura.

Heboh! Pendeta Kristen Gelar Kuis 'Trinitas Iblis' Berhadiah 1 Milliar


By: A. AHMAD HIZBULLAH MAG
Waspadalah terhadap buku-buku ‘aneh’ yang menyalahgunakan kitab Al-Qur'an, meskipun di sampul depan dipajang ayat Al-Qur'an. Karena para misionaris sudah biasa memperalat Al-Qur'an sebagai umpan kristenisasi. Salah satu contohnya adalah diktat putih tulisan Abd Yadi (nama samaran?) ini. Pada sampulnya, dikutip khat Arab ayat Al-Qur'an “wattabi’uuni haadzaa shiraatum mustaqiim.” Di bawah ayat ini terpampang foto Yesus dengan pose berdiri menginjak sebuah kitab, dengan latar belakang sinar salib warna kuning.
Ayat “wattabi’uuni haadzaa shiraatum mustaqiim” adalah kutipan dari Al-Qur'an surat Az Zukhruf 61 yang berarti, “ikutilah aku, inilah jalan yang lurus.” Jadi, pesan di sampul buku itu adalah ajakan penginjil agar para pembaca mengikuti Yesus, karena Yesuslah jalan yang lurus.
Dalam diktat ukuran kertas kuarto 73 halaman tersebut, penginjil yang menamakan diri Abd Yadi mengutip puluhan ayat Al-Qur'an yang penafsirannya diselewengkan untuk mengajak pembaca agar beralih menjadi kristiani. Salah satu doktrin yang ditekankan dalam buku tersebut adalah doktrin Trinitas.
Terhadap Al-Qur'an surat Al-Ma’idah 73 yang menyatakan kekafiran doktrin Trinitas, sang misionaris membela diri dengan mengklaim bahwa Trinitas yang diharamkan Al-Qur'an itu tidak sama dengan doktrin Trinitas yang diyakini umat Kristen. Sang penginjil menulis:

Yesus Touchdown Hangus Tersambar Petir, Amerika Rugi 10 Miliar


Yesus Touchdown Hangus Tersambar Petir, Amerika Rugi 10 Miliar

OHIO (voa-islam.com) – Patung Yesus Raja Segala Raja yang menjadi lambang kota Ohio yang berdiri di di depan Gereja Evangelical Solid Rock, tersambar petir hingga hangus terbakar. Fenomena apakah ini?
Patung Yesus Kristus yang tingginya setara gedung berlantai enam itu tersambar petir dan terbakar habis. Bagian yang tersisa hanyalah kerangka baja yang hangus dan sisa-sisa bangunan.
Seperti diberitakan Associated Press, patung “The King of Kings” (Raja Segala Raja) itu merupakan ikon kota Ohio Barat Daya, Amerika Serikat, yang telah berdiri sejak 2004 di depan Gereja Evangelical Solid Rock, sebelah utara Cincinnati.

Teolog Kristen Swedia: Tak Ada Bukti Yesus Mati Disalib


GOTHENBURG (voa-islam.com) - Gunnar Samuelsson, seorang Kristen fanatik dan pakar teologi Swedia menyimpulkan bahwa Yesus tidak mungkin mati disalib karena tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa orang-orang Romawi menyalib tahanannya pada 2000 tahun yang lalu.
Dalam tesis berjudul “Crucifixion in Antiquity: An Inquiry into the Background of the New Testament Terminology of Crucifixion” (Penyaliban pada Jaman Dahulu: Sebuah Penyelidikan terhadap Latar Belakang Terminologi Penyaliban dalam Perjanjian Baru), Samuelsson menyebut kisah penyaliban Yesus hanya didasarkan pada tradisi gereja Kristen dan ilustrasi artistik, bukan pada teks-teks kuno.
Tesis Samuelsson setebal 400 halaman itu adalah hasil studi penelitian yang saksama terhadap teks asli.
Teolog dari Universitas Gothenburg Swedia ini menyebut Alkitab telah disalahartikan, karena tidak ada referensi atau pernyataan yang  secara eksplisit menyebut penggunaan paku atau untuk penyaliban. Menurutnya, dalam Alkitab hanya tercantum bahwa Yesus membawa “staurus” menuju Kalvari, tapi ini bukan berarti salib tetapi bisa juga berarti ‘tiang’
“Masalahnya adalah deskripsi dari penyaliban tidak ada dalam literatur kuno,” kata Samuelsson dalam sebuah wawancara dengan Daily Telegraph, Sabtu (3/7/2010).
“Sumber-sumber yang Anda harapkan untuk menemukan pemahaman yang sesungguhnya tentang peristiwa itu benar-benar tidak mengatakan pernyataan apapun,” tegasnya.

Misi Licik Salibis: Menipu Umat Islam Lalu Dibaptis


Darah umat Islam Bekasi, Jawa Barat, kembali dibuat mendidih dengan provokasi iman yang dilakukan oleh misionaris radikal Kelompok Mahanaim. Ratusan umat Islam ditipu untuk dibaptis massal di Perumahan Kemang Pratama Regency.
Rabu siang (23/6/2010), sekitar lima ratusan warga Muslim di kawasan Senen, Jakarta Pusat diangkut ke kawasan elit Bekasi menggunakan 14 buah bus mini Kopaja. Mereka dijanjikan rekreasi, jalan-jalan dan renang gratis oleh para koordinator. Ternyata harapan refreshing gratis itu musnah seketika, karena mereka diboyong ke sebuah rumah tingkat berlamat di jalan Komala 2 di blok L nomor 14. Warga yang sebagian besar ibu-ibu dan nenek-nenek berjilbab ini langsung digiring ke kolam renang yang tak seberapa luas. Ternyata rumah berlantai dua ini adalah milik Hendry Leonardi Sutanto, ketua Yayasan Kristen Mahanaim.
Ketika ditanya Syamsul, kepala satpam perumahan elit itu, sang koordinator menjelaskan bahwa mereka akan mengadakan baptis di rumah Hendry. Karena acara yang melibatkan ratusan massa tersebut tak berizin, maka warga setempat bersama para ustadz dan pengurus masjid melakukan penggerebekan ke lokasi baptis massal.

Awas!! Jangan Terkecoh 'Islam Palsu' Buatan Kristen Advent


Awas!! Jangan Terkecoh 'Islam Palsu' Buatan Kristen Advent

Jangan mudah terkecoh, waspadalah terhadap ajaran Islam yang diembel-embeli nama lain, misalnya: Islam Hanif, Islam Jama’ah, Islam Murni, Islam Liberal, Islam Progresif, Islam Liberal, dan sebagainya, karena Islam yang benar dan diridhai Allah SWT adalah “Islam” (tanpa embel-embel apapun) yang mengamalkan Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW. Islam aneh-aneh ini adalah ajaran sesat yang tujuannya adalah merusak Islam.
Saat ini, di Bandung marak gerakan pemurtadan (kristenisasi) yang bermuara pada ajaran Islam Hanif yang digagas Robert Walean. Menurut Suryana Nurfatwa, Ketua Gerakan Reformis Islam Jawa Barat (Garis) Jawa Barat, dalam kasus pemurtadan di Garut dan Babakan Ciparay Bandung, semua pelakunya mengaku dari gereja Advent Hari Ketujuh. Modus dan buku-buku yang digunakan sama, yakni menyebarkan diktat yang ditulis oleh Robert Walean.

Selasa, 18 September 2012

Menjawab Hujatan Pendeta terhadap Puasa Ramadhan


PUASA Ramadhan adalah ibadah yang sangat penting dan istimewa, bahkan menjadi salah satu rukun Islam. Maka tak heran jika kalangan Kristen pun menjadikan puasa Ramadhan  sebagai objek untuk melemahkan aqidah. Yayasan misionaris di Jakarta yang memakai nama Islam “Jalan Al-Rahmat,” menerbitkan buku saku (booklet) berjudulApa yang Harus Kita Lakukan Supaya Pasti Selamat tulisan Iskandar Jadeed. Buku ini juga diterbitkan dalam bahasa Sunda berjudul Naon Anu Kudu Dipilampah Ku Sim Kuring Sangkan Salamet oleh yayasan Bewara Kabagjaan Bandung.
Setelah menguraikan panjang-lebar tentang makna keselamatan dan pengampunan, Iskandar menyindir puasa sebagai salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, tapi sama sekali tidak mendatangkan pengampunan (maghfirah) Ilahi bahkan tidak berarti sama sekali bagi Allah. Iskandar menulis:
“Berpuasa adalah suatu bentuk merendahkan diri yang disertai penyesalan yang mendalam di dalam roh dan jiwa. Meskipun demikian tak mencukupi untuk meniadakan pemberontakan yang pernah dilancarkan terhadap Allah berkenaan dengan dosa-dosa yang pernah dibuatnya. Sebab itu berpuasa tidak melimpahkan suatu pengampunan ke atas orang yang berdosa itu.
Pengalaman menunjukkan bahwa mereka yang berpuasa dengan tujuan meraih rahmat Allah, pada hakikatnya tidak melakukan sesuatupun pekerjaan bagi Allah atau sesama manusia. Bahkan tidak patut menerima imbalan bagi puasanya.” (hlm. 35).

Pawan Kalyan Akan Jadi Yesus Kristus di Bollywood


Pawan Kalyan Akan Jadi Yesus Kristus di Bollywood

NEW DELHI (voa-islam.com) – Industri film India yang lazim disebut Bollywood, untuk pertama kalinya akan membuat film tentang Yesus. Dalam film yang disutradarai oleh Singeetham Srinivasa Rao ini, aktor Pawan Kalyan yang akan memerankan Yesus Kristus.
Menurut Srinivasa Rao film Yesus yang belum ada judulnya ini berdurasi sekitar 195 menit, termasuk tujuh lagu, dan akan dinarasikan ke dalam empat bahasa berbeda, yaitu Inggris, Telugu, Hindi dan Malayalam. Rao menambahkan, film produksinya ini akan diperankan aktor anak asal India dan menampilkan tujuh lagu rohani tanpa dibarengi tarian khas Bollywood. Kabarnya, aktor Pawan Kalyan yang akan memerankan Yesus Kristus.
Produser Konda Krishnam Raju mengatakan film ini akan fokus kepada kehidupan masa kecil Yesus berbeda dengan film-film tentang Yesus lainnya yang menceritakan kisah kehidupan akhir Yesus. “Film Yesus ini adalah pertama kalinya dalam sejarah Bollywood,” kata Raju pada konferensi pers, Selasa (31/8/2010).
Dengan biaya 23 juta Euro atau lebih dari US$30 juta (sekitar Rp 270 miliar), film itu diklaim akan menjadi salah satu film India dengan anggaran tertinggi jika dibandingkan dengan biaya film Bollywood yang rata-rata menghabiskan US$500 ribu atau Rp 4,5 miliar.

Mengoreksi Teologi 'Kuli Bangunan' Pendeta Sirait yang Menyerang Al-Quran


SAMPAI saat ini, para teolog Kristen masih disibukkan dengan polemik keabsahan doktrin ketuhanan. Sampai saat ini, para pendeta belum tuntas berapologi tentang oknum dan kodrat Tuhan yang harus mereka ibadahi.
Bulan ini, Pendeta Rudy R Sirait, STh, MA, CE, berusaha membuktikan kebenaran doktrin ketuhanan Yesus dalam iman kristiani. Di majalah Narwastu Pembaruan edisi nomor 79 th 2010, ia menulis artikel berjudul “Penyangkalan Keilahian Yesus Kristus” (hlm. 48-49).
Untuk membuktikan keilahian Yesus, Pendeta Rudy Sirait mengemukakan analogi presiden dan kuli bangunan. Menurutnya, seorang presiden bisa menjadi kuli bangunan kalau dia mau, sedangkan kuli bangunan tidak akan bisa menjadi Presiden meskipun dia mau.
Dengan analogi ini, menurut Pendeta Sirait, kalau mau Allah bisa menjelma menjadi manusia. Tapi sebaliknya, manusia mustahil menjadi Allah meskipun dia mau. Sirait menulis sbb:
“Kalau seorang presiden mau menjadi kuli bangunan, mungkinkah itu dapat terjadi? Mungkin saja, kalau presiden itu mau. Tetapi kuli bangunan menjadi presiden tidak mungkin bisa, walaupun dia mau. Karena Allah berinisiatif untuk menjadi manusia, bisa saja atau mungkin saja itu dapat terjadi. Bahkan bila anda meragukan itu tidak mungkin dapat terjadi, maka anda sedang meragukan kemahakuasaan Allah. Allah menjadi manusia itu mungkin, tetapi manusia menjadi Allah itu tidak mungkin!”
Sekilas, analogi Pendeta Sirait ini memang nampak selaras dengan nas-nas Alkitab (Bibel) yang melukiskan Tuhan memiliki sifat makhluk yang bisa ditangkap dengan pancaindera. Bibel melukiskan Tuhan pernah mengerang, mengah-mengah dan megap-megap seperti perempuan yang melahirkan (Yesaya 42:13-14); Tuhan mengaum seperti singa (Hosea 11:10); Tuhan kelihatan kaki-Nya (Keluaran 24:10); Tuhan kelihatan punggung-Nya (Keluaran 33:21-23); Tuhan bersiul-siul (Zakharia 10:8); Tuhan bersuit-suit (Yesaya 5:25-26, 7:18).

Rabu, 12 September 2012

Kristenisasi Berkedok Haji: Beredar Buku Manasik Haji Palsu Bergambar Yesus


BENGKULU (voa-islam.com) –Hampir setiap tahun, para misionaris Kristen memanfaatkan momen akbar ‘Ibadah Haji’ umat Islam dengan menggelontorkan misi kristenisasi berkedok manasik haji. Para calon jama’ah haji diserbu dengan buku manasik haji palsu bergambar Yesus.
Jelang musim haji 2012, Kantor Kementerian Agama Kota Bengkulu menemukan buku panduan haji bergambar Yesus Kristus. Gambar tersebut dijumpai saat sejumlah calon haji hendak melakukan manasik.
“Di buku panduan haji ada gambarnya Yesus sedang menggembala domba,” kata Yusrati, salah seorang peserta Manasik, Senin, 10 September 2012. Dia menduga ada unsur kesengajaan gambar tersebut ada di buku panduan haji. “Tidak mungkin gambar ini muncul tiba-tiba,” ujarnya.

Kisruh Pendirian Gereja HKBP: Untuk Apa Gereja Didirikan?


By: Adian Husaini
KASUS penyegelan rumah milik jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di Ciketing Bekasi, Jawa Barat yang disalahgunakan menjadi gereja HKBP Pondok Timur Indah, akhirnya berbuntut panjang. Jemaat HKBP tidak terima dengan keputusan pemerintah dan melakukan berbagai aksi demonstratif, yang akhirnya berujung pada insiden bentrokan jemaat HKBP dengan warga Muslim Bekasi. Sebagian kalangan kemudian mengangkat dan membesar-besarkan kasus ini sampai ke dunia internasional, sehingga memberikan citra negatif terhadap Indonesia.
Citra buruk yang tampaknya ingin dibentuk adalah bahwa seolah-olah negeri Muslim terbesar di dunia ini merupakan satu bangsa yang tidak beradab yang tidak menghargai kebebasan beragama; seolah-olah, kaum Kristen di Indonesia merupakan kaum yang tertindas. Sejumlah aktivis Kristen di Indonesia tergolong rajin memanfaatkan momentum kasus-kasus konflik soal pendirian gereja, menjadi komoditi yang berharga untuk membentuk citra buruk bangsa Indonesia, khususnya kaum Muslim.

Maunya HKBP, Kerukunan Atau Kerusuhan?


Maunya HKBP, Kerukunan Atau Kerusuhan?

KONFLIK jemaat gereja ilegal HKBP Mustika Jaya Bekasi dengan warga setempat, melahirkan insiden Ciketing 12 September 2010 dengan tertusuknya jemaat HKBP Hasian Sihombing dan beberapa korban luka warga Muslim. Momen kekisruhan tersebut dimanfaatkan Pendeta Bonar Napitupulu untuk mencabut Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri (PBM) Nomor 8 dan 9 tahun 2006 tentang Kerukunan Umat Beragama dan Pendirian Rumah Ibadah.
Ephorus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) ini beralasan bahwa PBM  tersebut tidak senapas dengan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Pendeta Bonar mengatakan hal itu secara khusus kepada pers di Jakarta, Selasa (13/9/2010).

Selasa, 11 September 2012

Aneh!! Umat Kristen Menentang Perda Anti Maksiat, Miras & Pelacuran


Aneh!! Umat Kristen Menentang Perda Anti Maksiat, Miras & Pelacuran

Secara membabi buta, pihak Nasrani menyatakan sikap phobinya terhadap formalisasi Syariat Islam di berbagai daerah. Majalah Spektrum edisi Oktober 2010 menyuarakan alerginya terhadap Syariat Islam dengan headline “Negara Islam Indonesia Tinggal Selangkah Lagi.” Majalah yang mengusung slogan “Media Kristen Pilihan Umat” ini  mengklaim formalisasi Syariat Islam sebagai alat kekuasaan untuk menindas kaum minoritas.
“Formalisasi  syariah Islam dalam bentuk peraturan daerah (perda) dan undang-undang kian menjamur di berbagai belahan bumi Indonesia. Syariah ini nantinya digunakan sebagai alat kekuasaan dan kekuatan untuk mengintervensi kehidupan warganya tanpa mempedulikan hak-hak pemeluk agama lain atau pun keyakinan kaum minoritas.” (hlm. 15).

Alih-alih Cegah AIDS, Paus Halalkan Kondom untuk Pelacur Pria (Gigolo)


Alih-alih Cegah AIDS, Paus Halalkan Kondom untuk Pelacur Pria (Gigolo)

VATICAN CITY (voa-islam.com) — Alih-alih menghindari penyebaran virus HIV AIDS, Paus Benediktus XVI menghalalkan pemakaian kondom bagi kaum gigolo (pelacur pria).
Sikap Paus itu dimuat dalam buku barunya : The Pope, the Church and the Signs of the Times (Cahaya Dunia: Paus, Gereja dan Tanda-tanda Waktu), yang akan diluncurkan Besok Selasa (23/11/2010). Sebagian isi dari buku itu diungkap oleh harian resmi Vatikan, L’Osservatore Romano, Sabtu (20/11) kemarin.
Dalam buku hasil wawancara panjang dengan jurnalis Jerman, Peter Seewald itu, Paus mengatakan pemakaian kondom dibolehkan dalam kondisi tertentu seperti bagi pelacur laki-laki alias gigolo untuk mencegah penyebaran HIV.

Natal di Mata Teolog Kristen: Gereja Tak Mengenal Natal


KELAHIRAN YESUS (SEJARAH TANGGAL HARI RAYA NATAL)
by: Dr. J.L. Ch. Abineno

Gereja-gereja merayakan Natal pada tanggal 25 Desember. Kebiasaan ini baru mulai dalam abad ke-4. Sebelum itu Gereja tidak mengenal perayaan Natal. Terutama karena Gereja tidak tahu dengan pasti bilamana –pada hari dan tahun berapa– Yesus dilahirkan. Kitab kitab Injil tidak memuat data data tentang hal itu. Dalam Lukas 2 dikatakan, bahwa pada waktu Yesus dilahirkan gembala gembala sedang berada “di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam” (ayat 8). Itu berarti, bahwa Yesus dilahirkan antara bulan Maret atau April dan bulan November.
Klemens dari Alexandria mengejek orang orang yang berusaha menghitung dan menentukan hari kelahiran Yesus. Dalam abad abad pertama hidup kerohanian anggota anggota jemaat lebih diarahkan kepada kebangkitan Yesus. Natal tidak mendapat perhatian. Perayaan hari ulang tahun umumnya –terutama oleh Origenes– dianggap sebagai suatu kebiasaan kafir: orang orang seperti Firaun dan Herodes yang merayakan hari ulang tahun mereka. Orang Kristen tidak berbuat demikian: orang Kristen merayakan hari kematiannya sebagai hari ulang tahunnya.

Pasang Surut Kenabian dan Ketuhanan Yesus


SEPANDAI-PANDAI para pendeta dan penginjil mengemas doktrin Trinitas dan Ketuhanan Yesus, akan ketahuan juga belangnya. Dengan cara apapun, doktrin batil pasti terbukti kesesatannya, meski dikemas dengan cara apapun untuk menipu umat.
Begitulah misi kristenisasi dalam buku “Isa Almasih di dalam Al-Qur’an dan Hadits” karya Abd Yadi (nama alias) ini. Tipuan dalam buku ini sangat halus. Sampulnya berwarna putih terkesan suci, bagian atas dicantumkan khat kaligrafi Arab dari ayat Al-Qur'an surat Az Zukhruf 61: “Wattabi’uuni haadzaa shiraatum mustaqiim” (ikutilah aku, inilah jalan yang lurus).
Seluruh pembahasan yang dibagi dalam 15 sub judulnya selalu diberi kutipan ayat-ayat Al-Qur'an dan hadits, lengkap dengan idiom-ideom islami. Lalu di bagian akhir buku tersebut diberi lampiran nas-nas Arab dari hadits yang menjadi rujukan. Sekilas, kemasan buku ini nampak seperti buku bacaan Islam.
Tapi umat Islam bukanlah orang yang mudah ditipu dengan rumus 1+1+1=1.  Logika sehat umat Islam tidak bisa dikacaukan dengan rumusan aneh Trinitas, bahwa ada tiga oknum tuhan yaitu tuhan bapak, tuhan anak dan tuhan roh.

Idul Adha Kristiani: Yesus Disembelih Menebus Dosa Manusia?


Para misionaris ikut-ikutan menyambut Hari Raya Idul Adha 1431/2010 dengan tujuan licik. Bukan dengan shalat id, puasa sunnah Arafah atau menyembelih hewan qurban, tapi dengan menebarkan racun pemurtadan dalam artikel berkedok Islam yang dipublikasikan di website resminya.
Dalam artikel kristenisasi berjudul “Rahasia Berkah Idul Adha,” para misionaris yang menamakan diri komunitas “Isa & Islam” mencatut ayat-ayat Al-Qur'an tentang qurban untuk menyusupkan doktrin Kristen kepada umat Islam. Bahkan ayat populer tentang qurban yang selalu dibaca oleh para mubaligh pada hari raya Idul Adha, diperalat untuk menjajakan doktrin Kristen. Berikut kutipannya:

Syariat yang Tidak Adil, Islam Atau Kristen?


Untuk misi penginjilan, Pendeta Muhammad Bambang SE STh menempuh cara yang tidak fair, menghujat syariat Islam. Dalam buku penginjilan “Mengapa Saya Menjadi Orang Kristen (Islam Menjadi Kristen)” yang diterbitkan Yayasan Penginjilan Martua Agape Nias, pendeta yang mengaku bekas ustadz kelahiran Bojonegoro tahun 1964 ini menyebut syariat Islam sebagai intoleransi, keras, kejam, tidak adil dan tak mengenal kasih. Beberapa syariat yang jadi sasaran, di antaranya adalah hukum rajam dan waris:
“Hukum/Syariat Islam (Pidana + Perdata) tidak berlandaskan KASIH, melainkan berdasarkan intoleransi, keras/kejam dan tidak adil, yang sebagai buktinya kami sitir antara lain: Dera dengan 100x pukulan rotan atau pentungan bagi mereka yang ketangkap basah berzina (Qs. An-Nur 2). (hlm 38).
Dengan menyimak hujatan tersebut, patutlah diragukan pengakuan Pendeta Muhammad Bambang sebagai seorang mantan ustadz. Tudingannya sangat semberono, jauh dari pengertian dan hikmah syariat yang mahaluas.

Jika Kisah Bintang Betleham dalam Bibel Benar, Maka Yesus Lahir 17 Juni


Jika Kisah Bintang Betleham dalam Bibel Benar, Maka Yesus Lahir 17 Juni

LOS ANGELES (voa-islam.com) – Jika legenda tiga orang majus dan bintang Betlehem dalam kisah kelahiran Yesus yang diceritakan dalam Alkitab itu benar, bisa diprediksikan bahwa Yesus tidak lahir tanggal 25 Desember, melainkan 17 Juni.
Legenda mengenai bintang yang muncul di langit tepatnya di kota Betlehem yang memimpin tiga orang majus ke palungan, tempat di mana bayi Yesus terbaring telah diperdebatkan selama beberapa waktu, demikian dirilis Telegraph, Senin (13/2).
Pertanyaannya apakah bintang terang tersebut benar-benar nyata? Penjelasan yang mungkin adalah bintang tersebut merupakan konjungsi antara planet Jupiter dan Venus yang tampak seperti bintang terang. Bintang tersebut muncul sekitar abad kedua Sebelum Masehi.

Skandal Misi Natal: Kristenisasi Berkedok Maulid Nabi


Natal dan Tahun baru adalah momen yang paling bahagia bagi umat kristiani. Mereka bersukacita merayakan kelahiran Yesus Kristus yang mereka yakini sebagai tuhan, juruselamat dan jurudamai.
Dengan keyakinan itu, para pendeta dan penginjil berusaha agar umat Islam juga merasakan damai Natal sebagaimana yang mereka rasakan. Sayangnya untuk “berbagi kasih” Natal itu, mereka menghalalkan segala cara, termasuk misi tipu muslihat.
Misi tipu muslihat Natal itu nampak jelas dalam brosur yang memakai nama samaran “Al-Barokah.” Bagi umat Islam yang awam, brosur lipat ini sangat menarik. Lihat saja, pada halaman depan tertulis judul “Allahu Akbar Maulid Isa Alaihissalam” yang dihiasi dengan kaligrafi khat Arab “Maulidun Nabiyyi ‘Iisaa ‘Alaihissalaam.” Tanpa wawasan yang memadai, kaum awam akan mengira brosur full colour ini sebagai bacaan Islam penguat akidah. Yang lebih mengecoh lagi, brosur empat halaman ini mencantumkan lima nas Arab ayat Al-Qur'an dan hadits Nabi.

Senin, 10 September 2012

Tuhan Menjamin Kepalsuan Bibel (Jawaban untuk Kursus Kristenisasi Online)


Sebuah iklan kristenisasi berlabel “Kursus Ilmu Perbandingan Agama” di situs berita nasional, meresahkan para netter Muslim. Dalam iklan tersebut terpampang kalimat menggiurkan sbb: “Ilmu Perbandingan Agama. Tahukah Sdr. Siapakah Isa Al-Masih? Free Kursus Online dengan Sertifikat. www.######islam.com.”
Iklan tersebut meresahkan umat Islam, karena website yang menamakan diri komunitas “Isa&Islam” tersebut adalah murni pemurtadan/kristenisasi dengan membelok-belokkan pengertian ayat-ayat Al-Qur'an. Parahnya, iklan  kristenisasi itu terpampang dalam berita bertajuk “info haji.” 
Sebetulnya, bagi orang yang paham agama, tak ada yang perlu dikhawatirkan dari website pemurtadan itu. Namun situs itu berbahaya bagi orang awam yang jahil terhadap agamanya.
Semua materi yang diajarkan dalam kursus gratis ini dangkal dan mengelikan, hanya mengandalkan pelesetan kata yang tidak logis dan tidak ilmiah. Misalnya, untuk membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan, admin website mengutip surat Al-Fatihah 6: “Tunjukilah kami jalan yang lurus.” Ayat ini diparalelkan dengan Injil Yohanes 14:6 bahwa satu-satunya jalan kebenaran itu hanyalah Yesus.

Mengungkap Kebohongan Pendeta Yosua Muhammad Yasin


Mengungkap Kebohongan Pendeta Yosua Muhammad Yasin

Jangan mudah percaya dengan kesaksian para pendeta atau penginjil yang mengaku mantan kiyai atau ustadz. Karena mimbar kesaksian rohani di gereja sering melahirkan para penginjil yang nekad dalam berdusta.
Contohnya adalah kesaksian Pendeta Yosua Muhammad Yasin dalam VCD kesaksian rohani kristiani bertajuk “Kesaksian Tiga Mantan Muslim.” Dalam ceramah kesaksian di Gereja Mawar Saron itu, pria paruh baya kelahiran Citayam Bogor ini mengumbar kesaksian yang fantastis. Ia  mengaku sebagai mantan muslim garis keras yang dibesarkan di lingkungan pesantren.
“Nama saya Yosua Muhammad Yasin. Yosua adalah nama baptisan saya dibaptis di Gereja Tiberias pada tanggal 24 Mei 2000. Sedangkan Muhammad Yasin adalah nama kelahiran saya. Karena latar belakang daripada keluarga saya, ayah saya seorang kiyai, ibu saya seorang ustadzah, dan saya seorang ustadz, mantan guru agama Islam yang sekarang alhamdulillah jadi hamba Tuhan. Amin,” kata Yosua dalam VCD itu.

Beda Islam & Kristen: Perang, Penjarahan, Perbudakan & Pembunuhan Jawaban untuk Pendeta Antonius Richmon Bawengan (7)


Tanpa menyebutkan fakta dan dasar apapun, Pendeta Antonius Richmon Bawengan mengumpat Islam sebagai agama sadis yang menghalalkan peperangan, pembunuhan, penjarahan dan perbudakan. Mari kita buktikan, ajaran Islam ataukah Kristen yang mengajarkan perangai sadistis itu.
Peperangan dalam Al-Qur'an dan Bibel
Al-Qur`an memang membolehkan peperangan sebagai alat pertahanan diri bila diserang oleh musuh:
“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas” (Qs. Al-Baqarah 190).
 “Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu” (Qs. Al-Hajj 39).
Meski membolehkan perang bila terlebih dahulu diperangi musuh, namun Islam tetap mengedepankan nilai kemanusiaan, sehingga tidak boleh kelewat batas dalam perang. Beberapa batasan perang yang tidak boleh dilanggar menurut hadits Nabi antara lain: dilarang membunuh wanita dan anak-anak, tidak boleh membakar, merusak pepohonan, menyiksa dan memotong-motong anggota tubuh, dll.
Masalah perang bukan hal yang tabu dalam Bibel, sehingga dalam Perjanjian Lama tertuang ayat khusus dengan perikop “Hukum Perang” dalam Ulangan 20:1-20, yang mengatur tentang tawaran damai, penyerangan, pengepungan, pembasmian musuh hingga harta jarahan perang.

Mau Menghujat Allah, Pendeta Richmon Malah Mengutuk Yesus Jawaban untuk Pendeta Antonius Richmon Bawengan (6)


Ayat Al-Qur'an yang paling dibenci oleh Pendeta Antonius Richmon Bawengan adalah surat An-Nisa 157 yang secara tegas membongkar kegagalan konspirasi penyaliban Nabi Isa AS ini.
Ayat ini dianggap sebagai batu sandungan doktrin sentral kristiani yang yang meyakini Nabi Isa (Yesus) disalib untuk menebus dosa. Doktrin penyaliban Yesus adalah salah inti iman Kristiani. Doktrin yang dimasukkan dalam 12 Pengakuan Iman Rasuli (Credo Nicaeano-Constantinopolitanum) ini sedemikian penting maknanya dalam iman kristiani. Tanpa adanya penyaliban Yesus, maka rontoklah keyakinan Kristen tentang dosa waris, penebusan dosa, Trinitas, dan ketuhanan Yesus.
Secara khusus, dalam buku "Ya Tuhanku Tertipu Aku" yang disebarkan di Temanggung ini, Richmon menulis sub judul "Al-Qur’an tentang Allah" untuk menggugat surat An-Nisa 157: “Dan karena ucapan mereka, "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,” padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka...”

Otak Mesum Pendeta Kristenisasi (Jawaban untuk Pendeta Richmon-5)


Otak Mesum Pendeta Kristenisasi (Jawaban untuk Pendeta Richmon-5)

Setelah menghujat Allah sebagai penipu dan menghina Rasulullah sebagai ahli neraka, Pendeta Antonius Richmon Bawengan menghujat ibadah haji sebagai ritual mesum. Dalam sub judul "Awal Ketertipuan," biang kerusuhan Temanggung ini melecehkan ibadah haji sebagai ritual penyembahan berhala berwujud patung alat kelamin. Perhatikan kutipannya: 
"Setiap calon Haji wajib mencium Hajar Aswad sebagai pentahbisan kehajiannya! Jelaslah bahwa agamanya Muhammad tidak lebih adalah pelestarian agama Arabi.
Sekali lagi Penulis menempuh risiko kemarahan Pembaca, tetapi kebenaran harus disampaikan. Hajar Aswad adalah beberapa keping Batu Hitam (bahasa ilmiah: meteorite) yang diberi bercungkup perak berbentuk kelamin perempuan. Mencium patung kelamin perempuan, itulah yang terjadi dalam ibadah Haji!
Masih dalam upacara Haji, di sebelah ‘sana’ dilakukan ‘jumrah’, acara melempar jin, dengan cara melemparkan batu ke arah suatu tonggak yang berdiri tegak.
Mata Anthropolog yang tajam akan melihat bahwa Hajar Aswad dan Tonggak itu adalah sisa-sisa Kuil Hindu, di mana selalu hadir Yoni dan Lingga (simbol kemaluan wanita dan pria)." (hlm. 6).

Menurut Bibel, Yesus Selamat ataukah Celaka? (Jawaban untuk Pendeta Richmon-4)


Pendeta Antonius Richmon Bawengan mencaci maki shalawat nabi dalam Islam sebagai ajaran yang keliru. Menurutnya shalawat yang benar bukan shalawat umat untuk nabi, tapi shalawat dari nabi kepada umatnya. Karena shalawat dari umat untuk Nabi Muhammad diwajibkan karena Nabi Muhammad belum selamat dari neraka sehingga butuh banyak doa dari umatnya.
Setelah puas menghina ajaran shalawat Nabi, Richmon memuji Kristen yang tidak mengajarkan shalawat nabi. Yang ada adalah shalawat dan syafaat Yesus kepada para pengikutnya.
Dengan kesimpulan demikian, semakin jelas bahwa Richmon adalah pendeta model 'tong kosong nyaring bunyi.' Suaranya lantang tapi terlalu jauh dari kebenaran.
Semua uraian dan kesimpulannya melenceng. Tidak benar kesimpulan bahwa Islam hanya mengajarkan doa umat kepada nabinya. Faktanya, selain umat Islam bershalawat untuk baginda Rasulullah, semasa hidupnya Rasulullah juga banyak berdoa untuk umatnya. Misalnya, doa panjang beliau dalam sebuah hadits untuk memohon tiga kebaikan bagi umatnya, antara lain: 1) Berdoa memohon kepada Allah supaya Dia tidak membinasakan umatnya dengan musim paceklik yang berkepanjangan. 2) Berdoa memohon kepada Allah supaya umatnya jangan dibinasakan dengan bencana tenggelam –seperti banjir bandang yang melanda umat Nabi Nuh. 3) Berdoa memohon kepada Allah supaya umatnya tidak dibinasakan karena perselisihan sesama Muslim. Doa tersebut dikabulkan, kecuali doa yang ketiga.

Nabi Muhammad Masuk Neraka? (Jawaban untuk Pendeta Richmon-3)


Nabi Muhammad Masuk Neraka? (Jawaban untuk Pendeta Richmon-3)

Sangat wajar bila umat geram terhadap ulah Antonius Richmon Bawengan. Dengan sangat arogan, pendeta asal Jakarta ini membagi-bagikan buku “Ya Tuhanku, Tertipu Aku” kepada umat Islam warga Temanggung. Seluruh isinya seratus persen hujatan terhadap Islam.
Setelah menghina umat Islam dengan sebutan "onta yang bodoh" karena mengikuti Allah, Tuhan jahat yang menipu umat Islam ke neraka (baca: Christology "Tuhan Maha Jahat dan Penipu?"), Richmon beralih melecehkan Nabi Muhammad SAW. Dalam sub judul "Mengapa Nabiullah Minta Dishalawatkan?" Richmon menuding Nabi Muhammad sebagai orang yang masuk neraka sehingga minta didoakan oleh umatnya, berikut kutipannya:
"Setiap umat muslim pasti disuruh memanjatkan Shalawat Nabi. Permohonan agar sejahtera ilahi dilimpahkan kepada Muhammad. Itu sebabnya Muhammad bergelar s.a.w. (S.A.W. dalam bahasa Inggris: ‘PBUH’, Peace and Blessings Be Upon Him; kedamaian dan kesejahteraan kiranya memenuhi Muhammad (sudah almarhum).
Jika Nabiullah sudah di surga, tentu tidak perlu gelar s.a.w. itu. Berarti Muhammad sampai saat ini (masih dishalawatkan!) belum bergabung dengan sorga kekal! Berbeda sekali halnya dengan Yesus/’Isa a.s. (alaihi salam, berarti sudah selamat!) Ahlul Sorga ‘Isa/Yesus itu!
Rupanya, menjelang ajal, Muhammad sadar bahwa dia akan menuju Neraka! Namun Muhammad masih berharap diselamatkan melalui shalawat umatnya. Maka Muhammad meminta agar para sahabat dan pengikutnya bershalawat bagi dirinya.
Terbalik: Umat mendoakan keselamatan Pimpinan. Berarti umat lebih jauh lagi dari harapan selamat ke surga! Terbalik dibandingkan dengan Yesus, yang bersyafaat bagi para pengikutnya, sampai sekarang. Yohanes 17:20 Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka." (halaman 3-4).

Nabi Muhammad Masuk Neraka? (Jawaban untuk Pendeta Richmon-3)


Nabi Muhammad Masuk Neraka? (Jawaban untuk Pendeta Richmon-3)

Sangat wajar bila umat geram terhadap ulah Antonius Richmon Bawengan. Dengan sangat arogan, pendeta asal Jakarta ini membagi-bagikan buku “Ya Tuhanku, Tertipu Aku” kepada umat Islam warga Temanggung. Seluruh isinya seratus persen hujatan terhadap Islam.
Setelah menghina umat Islam dengan sebutan "onta yang bodoh" karena mengikuti Allah, Tuhan jahat yang menipu umat Islam ke neraka (baca: Christology "Tuhan Maha Jahat dan Penipu?"), Richmon beralih melecehkan Nabi Muhammad SAW. Dalam sub judul "Mengapa Nabiullah Minta Dishalawatkan?" Richmon menuding Nabi Muhammad sebagai orang yang masuk neraka sehingga minta didoakan oleh umatnya, berikut kutipannya:
"Setiap umat muslim pasti disuruh memanjatkan Shalawat Nabi. Permohonan agar sejahtera ilahi dilimpahkan kepada Muhammad. Itu sebabnya Muhammad bergelar s.a.w. (S.A.W. dalam bahasa Inggris: ‘PBUH’, Peace and Blessings Be Upon Him; kedamaian dan kesejahteraan kiranya memenuhi Muhammad (sudah almarhum).
Jika Nabiullah sudah di surga, tentu tidak perlu gelar s.a.w. itu. Berarti Muhammad sampai saat ini (masih dishalawatkan!) belum bergabung dengan sorga kekal! Berbeda sekali halnya dengan Yesus/’Isa a.s. (alaihi salam, berarti sudah selamat!) Ahlul Sorga ‘Isa/Yesus itu!
Rupanya, menjelang ajal, Muhammad sadar bahwa dia akan menuju Neraka! Namun Muhammad masih berharap diselamatkan melalui shalawat umatnya. Maka Muhammad meminta agar para sahabat dan pengikutnya bershalawat bagi dirinya.
Terbalik: Umat mendoakan keselamatan Pimpinan. Berarti umat lebih jauh lagi dari harapan selamat ke surga! Terbalik dibandingkan dengan Yesus, yang bersyafaat bagi para pengikutnya, sampai sekarang. Yohanes 17:20 Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka." (halaman 3-4).

Islam Lurus Atau Kristen Sesat? (Jawaban untuk Pendeta Richmon-2)


Pendeta Antonius Richmon Bawengan menipu umat Islam dengan penafsiran “shirathal mustaqiim” (jalan yang lurus) yang keliru dengan tudingan sbb:
“Penganut Agama Arabi mentaati ketentuan untuk menyembah Allah, antara lain dalam bentuk shalat 5 waktu, yang berlangsung 17 rekaat setiap hari. Dalam setiap rekaat shalatnya, umat Muhammad umumnya melafazkan Al-Fatihah, yang berisi antara lain: “…Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang Engkau telah anugerahkan nikmat kepada mereka…”
17 kali sehari kalimat permohonan itu diucapkan oleh muslim yang takwa. Hari ini belum dikabulkan, besok memohon lagi. Tidak dikabulkan, lanjut dengan permohonan di hari berikutnya. 6100 kali dimohonkan dalam setahun, tidak terkabul juga. Fakta menunjukkan bahwa sampai hari ini, sesudah 15 abad agama Islam berkembang, permohonan tentang Jalan yang lurus itu berlanjut terus.
Tuduhan pendeta ini picik dan licik. Padahal Al-Qur'an telah menjelaskan bahwa jalan yang lurus yang dimaksud surat Al-Fatihah ayat 6 dalam ayat berikutnya: “Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat” (Al-Fatihah 7). Menurut ayat ini, kriteria jalan yang lurus itu ada dua, yaitu:
1. Jalannya orang-orang yang telah mendapat nikmat dan ridha Allah, yaitu: para nabi, shiddiqin, syuhada dan shalihin karena mereka adalah orang-orang yang selalu taat dan istiqamah dalam beribadah. Golongan ini sesuai dengan firman Allah:
“Orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang shalih. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya” (Qs An-Nisa’ 69).
2. Jalan yang lurus itu kontradiktif dengan jalan orang yang dimurkai Allah dan jalan orang yang sesat. Golongan ‘Al-Magdhub alaihim’ (orang yang dimurkai Allah) adalah umat Yahudi, kaum yang mengetahui kebenaran akan tetapi enggan mengamalkannya. Dalam surat Al Ma’idah 60, orang Yahudi disebut “man la’anahullahu wa ghadhiba alaihi,” artinya: orang yang dikutuk/dilaknat dan dimurkai Allah, sehingga di antara mereka dijadikan kera dan babi.
Sedangkan golongan ‘Adh-dholliin’ (orang-orang yang sesat) adalah umat Nasrani, kaum yang bersemangat untuk beramal ibadah tapi tidak didasari ilmu (Al-Ma’idah 77).
Pengertian ini sesuai dengan makna hadits, di mana Adi bin Hatim RA bertanya kepada Nabi SAW, “Siapakah yang dimurkai Allah itu?” Nabi SAW menjawab, “Al-Yahud (Yahudi).” “Dan siapakah yang sesat itu?” Nabi SAW menjawab, “An-Nashara (Nasrani)”.
....Pendeta Richmon melecehkan Islam sebagai agama sesat yang belum lurus.Ini adalah pertanyaan klasik yang sudah ketinggalan zaman....
Pendeta Richmon melecehkan Islam sebagai agama sesat yang belum lurus. Menurutnya, jika Islam adalah agama yang lurus, mengapa umat Islam masih berdoa minta ditunjuki jalan yang lurus dalam shalat?
Ini adalah pertanyaan klasik yang sudah ketinggalan zaman. Perlu diketahui, bahwa orang yang berdoa “tunjukilah kami jalan yang lurus” itu bukan berarti sedang berada di jalan yang sesat sehingga minta ditunjuki jalan yang lurus.
Doa ini bermakna: Tunjukilah, bimbinglah dan berikanlah taufik kepada kami untuk meniti shirathal mustaqiim (jalan yang lurus) yaitu Islam. Maksudnya, mohon agar Allah mengaruniakan keteguhan dalam memahami dan mengamalkan agama Islam, dan mohon agar dijauhkan dari jalan golongan yang sesat dan dimurkai.
Doa ini selalu diulang-ulang dalam shalat, karena setiap manusia selalu membutuhkan hidayah pada segala kesempatan, baik malam maupun siang hari. Manusia beriman selalu butuh hidayah untuk tetap teguh di jalan yang lurus, karena hati manusia berbolak-balik yang bisa dipengaruhi oleh lingkungan. Apalagi, di nusantara ini para penginjil berkeliaran mencari mangsa untuk dimurtadkan dengan segala cara, termasuk cara-cara licik dan bengis.
Setiap Muslim tidak ada yang tahu apakah dia akan teguh di dalam Islam atau tidak, maka ia harus selalu memohon kepada Allah agar diteguhkan di jalan-Nya dan diberi husnul khatimah (akhir hayat yang baik).
Al-Qur'an menekankan perlunya istiqamah di jalan Allah, sehingga umat Islam yang sudah di jalan lurus, masih diperintah  berdoa agar meminta hidayah istiqamah di jalan Islam yang lurus itu.
Bahkan kepada orang yang beriman pun, Allah menegaskan perintah agar tetap teguh beriman kepada-Nya: “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya” (An-Nisa’ 136).
Kesesatan Pendeta Richmon dalam memahami doa dalam surat Al-Fatihah itu terjadi karena logika teologinya sudah korslet. Karena berdoa minta ditujuki jalan yang lurus, maka dengan ceroboh disimpulkan bahwa umat Islam berada dalam kesesatan karena ditipu oleh Allah. Na’udzubillah min dzalik!
....Logika rusak Pendeta Richmon justru melahirkan  teologi rusak yang berisi penghinaan kepada Tuhan dalam Bibel....
Jika diterapkan dalam kekristenan, maka logika rusak Pendeta Richmon bisa melahirkan teologi yang jauh lebih rusak yang berisi penghinaan kepada Tuhan dalam Bibel.
Misalnya, dalam Injil Yohanes 17:1 Yesus menengadah ke langit dan berdoa: “Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau.” Berdasarkan logika Pendeta Richmon, maka ayat ini wajib dipahami bahwa Yesus belum memuliakan Tuhan dan sebaliknya Yesus belum dimuliakan Tuhan.
Dalam Injil Matius  6:9 dan Lukas  11:2 Yesus memanjatkan Doa Bapa Kami: “Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu.” Bila logika teologi Pendeta Richmon diterapkan, maka ayat ini harus dipahami bahwa Tuhan tidak Maha Suci, sehingga harus didoakan umatnya. Apakah Tuhannya Yesus tidak Mahakudus?
Dalam Injil Matius 6:11 Yesus berdoa: “Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya.” Berdasarkan logika Pendeta Richmon, maka ayat ini wajib disimpulkan  bahwa seumur hidupnya Yesus dan para muridnya selalu hidup dalam kelaparan (Jawa: kaliren) sehingga harus berdoa minta makan kepada Tuhan tiap pagi.
Dalam Injil Matius 6:12 Yesus berdoa: “Ampunilah kami akan kesalahan kami.” Bila umat Kristen memakai logika Pendeta Richmon, maka ayat ini harus dipahami bahwa Yesus dan para muridnya adalah sekelompok pendosa sehingga harus berdoa minta ampun dari kesalahannya!
Dalam Injil Matius 6:13 Yesus berdoa: “Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.” Jika logika teologi Pendeta Richmon diterapakan, maka ayat ini harus dipahami bahwa Yesus dan para pengikutnya adalah orang-orang yang selalu berkubang dalam percobaan dan kejahatan, sehingga mereka berdoa tiap pagi, minta dilepaskan dari pencobaan dan kejahatan.
Betapa bejatnya logika teologi letterlijk itu. Maka Pendeta Richmon Bawengan dan para penginjil lainnya harus membuang logika teologi yang rusak bila ingin selamat dunia dan akhirat. Bukankah teologi rusak itu telah terbukti melahirkan kerusuhan umat beragama di Temanggung?bersambung [A. Ahmad Hizbullah MAG/suara-islam]

Tuhan Maha Jahat dan Penipu? (Jawaban untuk Pendeta Richmon-1)




Tuhan Maha Jahat dan Penipu? (Jawaban untuk Pendeta Richmon-1)

Kasus kerusuhan Temanggung pada Senin, 8 Februari 2011 lalu dipicu oleh buku hujatan Islam dalam buku “Ya Tuhanku, Tertipu Aku!” yang dibagi-bagikan secara cuma-cuma oleh Pendeta Antonius Richmon Bawengan kepada warga Muslim Temanggung. Buku bersampul hijau setebal 60 halaman ini penuh dengan hujatan terhadap Islam. Dalam buku yang tidak mencantumkan nama penulis dan penerbit ini, digelar ratusan hujatan Islam yang dibagi dalam 21 poin.
Pada poin pertama berjudul “Onta Yang Bodoh,” dikutip sebuah ayat Al-Qur’an surat An-Nisa, untuk menyindir umat Islam agar tidak menjadi manusia yang bodoh seperti onta. Setelah menyindir umat Islam dengan julukan “Onta Yang Bodoh,” pendeta kelahiran Manado 58 silam ini menyerukan agar menyangkal pendodohan Jin berkedok Tuhan.
Selanjutnya pada poin kedua berjudul “Mohon Ditunjuki Jalan Yang Lurus,” Pendeta Richmon melecehkan Allah sebagai Tuhan yang jahat dan menipu umat Islam ke neraka. Berikut kutipannya:

Hanya 2 Persen Wanita Katolik Amerika Rajin ke Gereja & Tak Pakai Alat Kontrasepsi


BOSTON (voa-islam.com) – Sebuah penelitian kesehatan Amerika merilis, hanya dua persen wanita Katolik Amerika yang rajin ke gereja dan tidak melanggar larangan menggunakan alat kontrasepsi. Sisanya, 98 persen perempuan Katolik Amerika lebih suka menggunakan kontrasepsi atau alat KB, meski harus melanggar larangan gereja.
Menurut laporan yang dikeluarkan Guttmacher Institute, organisasi penelitian kesehatan seksual nonprofit, Rabu (14/4/2011), hanya dua persen perempuan Katolik yang rajin ke gereja, percaya pada program keluarga berencana alami.
Data terakhir menunjukkan, tindakan perempuan Katolik sejajar dengan perempuan dari agama lainnya dan wanita dewasa Amerika pada umumnya. "Dalam kehidupan nyata Amerika, penggunaan alat kontrasepsi dan keyakinan agama yang kuat sama-sama tinggi," kata penulis laporan, Rachel Jones.
Rachel menambahkan, sebagian besar perempuan aktif dalam aktivitas seksual tidak ingin hamil menggunakan kontrasepsi, dan sebagian besar lainnya menggunakan metode efektif lainnya, seperti sterilisasi, pil atau alat KB lainnya.

Gila! Pendeta Nikahkan Pasangan Tanpa Busana di Kastil


Gila! Pendeta Nikahkan Pasangan Tanpa Busana di Kastil

VOA-ISLAM.COM – Ulah Pendeta Austria dan dua jemaatnya ini tidak terpuji dan jangan ditiru! Alih-alih menyelenggarakan pesta pernikahan yang tak terlupakan seumur hidup, digelarlah akad nikah tanpa busana di kastil Feldkirchen, Austria.
Kedua mempelai pernikahan gila itu adalah Melanie Schachner (26) dan Rene Schachner (31). Setelah menanggalkan seluruh pakaian, kedua mempelai itu mengucap janji setia di sebuah kastil, di Feldkirchen, Austria (15/4/2011). Mempelai wanita hanya mengenakan kerudung tradisional dan sepatu berhak tinggi. Sedangkan mempelai pria hanya mengenakan topi untuk menutupi organ intimnya.
Tampil nudis tanpa selembar benang pun, tak membuat mereka malu. Justru Pendeta dan tamu undangan yang merasa rikuh melihat penampilan mereka. "We're not ashamed of our bodies and we wanted to do something different. It certainly saved on a wedding dress," ujar Melanie, seperti dikutip dari Daily Mail. (Kami tidak malu dengan tubuh kami, dan kami ingin melakukan hal yang berbeda).

Lima Menit Penginjil Mati Kutu di Tangan TKW Hong Kong


Selesai bertugas di komunitas perpustakaan Islam, Ahad pekan lalu, untuk menjaga kebersamaan bersama para akhwat BMI kami meluangkan waktu untuk makan bersama. Selepas maghrib saya bersama teman-teman menuju warung makan Indonesia yang terletak di Tin Hau, salah satu kota di Hong Kong yang bersebelahan dengan Causeway Bay. Cuaca hari itu cukup panas, sehingga kelelahan itu terobati ketika makan bersama sambil sesekali bercanda ringan.
Baru beberapa menit bercanda, seorang wanita berkulit gelap yang duduk di samping kami memprovokasi dengan pembicaraan yang mendiskreditkan Islam. Dengan berbagai cara ia berusaha menjebak pembicaraan yang ujung-ujungnya melecehkan Nabi SAW.
Awalnya masih kami layani dengan baik, apalagi penginjil wanita itu mengaku lulusan pesantren. Setelah kami biarkan wanita itu bicara, lama kelamaan nampak bahwa dia bukan seorang muslimah. Tak sabar jadi pendengar pidato bualannya, saya langsung bertanya, “Apa agama anda saat ini?” Akhirnya dia menjawab Kristen.