Senin, 10 September 2012

Tuhan Maha Jahat dan Penipu? (Jawaban untuk Pendeta Richmon-1)




Tuhan Maha Jahat dan Penipu? (Jawaban untuk Pendeta Richmon-1)

Kasus kerusuhan Temanggung pada Senin, 8 Februari 2011 lalu dipicu oleh buku hujatan Islam dalam buku “Ya Tuhanku, Tertipu Aku!” yang dibagi-bagikan secara cuma-cuma oleh Pendeta Antonius Richmon Bawengan kepada warga Muslim Temanggung. Buku bersampul hijau setebal 60 halaman ini penuh dengan hujatan terhadap Islam. Dalam buku yang tidak mencantumkan nama penulis dan penerbit ini, digelar ratusan hujatan Islam yang dibagi dalam 21 poin.
Pada poin pertama berjudul “Onta Yang Bodoh,” dikutip sebuah ayat Al-Qur’an surat An-Nisa, untuk menyindir umat Islam agar tidak menjadi manusia yang bodoh seperti onta. Setelah menyindir umat Islam dengan julukan “Onta Yang Bodoh,” pendeta kelahiran Manado 58 silam ini menyerukan agar menyangkal pendodohan Jin berkedok Tuhan.
Selanjutnya pada poin kedua berjudul “Mohon Ditunjuki Jalan Yang Lurus,” Pendeta Richmon melecehkan Allah sebagai Tuhan yang jahat dan menipu umat Islam ke neraka. Berikut kutipannya:

“Penganut Agama Arabi mentaati ketentuan untuk menyembah Allah, antara lain dalam bentuk shalat 5 waktu, yang berlangsung 17 rekaat setiap hari. Dalam setiap rekaat shalatnya, umat Muhammad umumnya melafazkan Al-Fatihah, yang berisi antara lain: “…Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang Engkau telah anugerahkan nikmat kepada mereka…”
‘Jalan orang-orang yang Tuhan anugerahkan nikmat kepada mereka,’ pastilah Jalan Lurus ke sorga kekal, bukan ke Neraka.
17 kali sehari kalimat permohonan itu diucapkan oleh muslim yang takwa. Hari ini belum dikabulkan, besok memohon lagi. Tidak dikabulkan, lanjut dengan permohonan di hari berikutnya. 6100 kali dimohonkan dalam setahun, tidak terkabul juga.
Fakta menunjukkan bahwa sampai hari ini, sesudah 15 abad agama Islam berkembang, permohonan tentang Jalan yang lurus itu berlanjut terus. Berarti Allah belum/tidak mengabulkannya. Begitu jahatnya Allah?
Oleh Allah, sesembahan muslim, umat muslim diperlakukan serupa dengan onta yang dibodohi oleh manusia cerdas.... Umat muslim yang takwa berharap terus, hari lepas hari bermohon, dan berharap, agar beroleh Jalan Lurus ke Surga. Dengan rajin beribadah, shalat 5 waktu, berharap ditunjuki Jalan Lurus. Sampai di ujung jalan-hidupnya tidak diperolehnya. Apa artinya keadaan itu?
Neraka! Mereka yang belum beroleh Jalan Lurus, berarti tidak berjalan lurus ke Surga, setelah ajal pasti ke Neraka.
Terus terang, kami, Kaum Injili merasa kasihan kepada Saudara-saudara umat muslim, tetapi geram terhadap Allah, yang begitu JAHAT, menipu ratusan juta manusia.
Itulah sebabnya buku-mini ini dituliskan, karena kasih terhadap sesama, dengan menempuh risiko dimusuhi oleh pemuka Agama Arab yang pasti geram terhadap penulis buku ini!” (hlm 2-3).
Rusak betul logika Pendeta Richmon ini. Hanya dengan fakta bahwa umat Islam selalu membaca doa “ihdinash shiraathal mustaqiim” (tunjukilah kami jalan yang lurus) dalam shalat, sekonyong-konyong disimpulkan bahwa umat Islam masih belum mendapat petunjuk dari Tuhan. Lalu dituduhkan bahwa Tuhannya umat Islam jahat dan penipu karena sudah 15 abad, umat Islam belum diberi jalan yang lurus sehingga harus meminta jalan yang lurus minimal 17 kali sehari atau 6100 kali setahun.
....Salah besar! Tidak benar tuduhan Pendeta Richmon bahwa umat Islam seperti onta bodoh yang belum berada di jalan yang lurus....
Salah besar! Tidak benar tuduhan Pendeta Richmon bahwa umat Islam seperti onta bodoh yang belum berada di jalan yang lurus sehingga terus meminta dalam shalat.
Shiraathal mustaqiim adalah jalan lurus Islam yang jelas tidak berliku-liku, yaitu mengikuti tuntunan Allah dan Rasulullah SAW. Shiraathal mustaqiim juga berarti Kitab Allah, sebagaimana riwayat dari Ali RA yang mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, “Ash-shiratul mustaqiim kitabullah.”
Umat Islam sudah berada di jalan yang benar/lurus karena meneladani nabi pamungkas Muhammad SAW. Secara gamblang, Allah menyebut Nabi Muhammad SAW sebagai salah satu di antara para nabi yang berada di jalan yang lurus:
 “Sesungguhnya kamu (Muhammad) salah seorang dari rasul-rasul di jalan yang lurus” (Qs Yasin 3-4).
"Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syari'at tertentu yang mereka lakukan, maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan (syari'at) ini dan serulah kepada (agama) Tuhanmu. Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus(Al-Hajj 67).
Tak ada cara lain bagi orang yang ingin selamat di jalan yang lurus, kecuali mengikuti ajaran Nabi Muhammad. Nabi pamungkas ini hanya berdakwah kepada jalan yang lurus. Siapapun yang berpaling dari ajaran Rasulullah maka ia menyimpang dari jalan yang lurus (Al-Mu‘minun 73-74, Al-An’am 153).
....Tak ada cara lain bagi orang yang ingin selamat di jalan yang lurus, kecuali mengikuti ajaran Nabi Muhammad....
Di jalan yang lurus ini, Nabi Muhammad berada satu corp dengan para nabi sebelumnya, antara lain dengan Nabi Ibrahim (Qs. An-Nahl 120-121); Nabi Musa dan Harun (Qs. As-Shaffat 118); Nabi Ishaq, Yakub, Nuh, Daud, Sulaiman, Ayub, Yusuf, Musa, Harun, Zakariya, Yahya, Ilyas, Ismail, Ilyasa’, Yunus, Luth AS (Qs. Al-An’am 84-87), dll.
Corp semua Nabi Allah itu adalah satu yaitu Dinul Islam, karena agama yang diridhai Allah hanya satu yaitu Islam (Qs Ali Imran 19).  Nabi Ibrahim adalah Muslim (Ali Imran 67), Nabi Yakub seorang Muslim (Al-Baqarah 132-133), Nabi Luth juga Muslim (Adz-Dzariyat 36), Nabi Yusuf pun Muslim (Yusuf 101), Nabi Sulaiman juga seorang Muslim (An-Naml 31).
Konsekuensinya, siapapun orang yang mencari agama lain selain Islam, maka pasti tidak akan diterima oleh Allah SWT (Ali Imran 85). Karena Allah telah menjamin bahwa ajaran Islam telah sempurna (Al-Ma’idah 3).
Sebagai agama yang sempurna dan disiapkan untuk seluruh umat manusia, di mana dan kapan saja sampai Hari Kiamat nanti, Islam memiliki beberapa keunggulan, antara lain:
1. Islam adalah agama yang bersumber dari Allah SWT baik Al-Qur’an sunnah nabawiyah (Qs Az-Zumar 2, As-Sajdah 2).
2. Ajaran Islam bersifat komprehensif (mencakup seluruh aspek kehidupan) (Qs Al-An’am 38).
3. Ajaran Islam bersifat universal (berlaku untuk seluruh umat manusia sampai akhir zaman (Qs Al-A’raf 158).
4. Ajaran Islam sesuai dengan fitrah manusia (Qs Ar-Rum 30).
5. Ajaran Islam menempatkan akal manusia pada tempat yang sebaik-baiknya secara proporsional, tidak mendewakan dan tidak menghinakannya (Qs Al-A’raf 179, Luqman 20).
6. Ajaran Islam menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta (Qs Al-Anbiya’ 107).
7. Ajaran Islam berorientasi kepada masa depan (akhirat) tanpa melupakan masa kini (dunia) (Qs Al-Qashash 77).
8. Ajaran Islam adil, menyatakan sorga bagi yang beriman dan azab neraka bagi yang kufur (Qs Al-Bayyinah 6-8). Setiap manusia bertanggung jawab atas amalnya masing-masing, dosa manusia tidak bisa dipikul maupun diwariskan kepada orang lain (Qs. An Najm 38-39, Al-An’am 164, Al-Isra’ 15, Luqman 33, Yasin 54, At-Thur 21, Al-Baqarah 123 & 286,).
Jelaslah bahwa Islam adalah satu-satunya agama/jalan yang lurus dan diridhai Allah sepanjang zaman dari Nabi Adam hingga Muhammad SAW.
....Iblis bertekad untuk menyesatkan manusia dari jalan yang lurus. Jika Pendeta Richmon menghalang-halangi manusia dari jalan yang lurus, maka dia tak ubahnya iblis berwajah pendeta!!....
Pendeta Richmon harus belajar banyak tentang agama dan segera bertobat dari aktivitas provokasi antarumat beragama.
Al-Qur'an surat Al-A’raf 16 menyebutkan tekad iblis untuk menyesatkan manusia dari jalan yang lurus. Maka Pendeta Richmon wajib pensiun jadi misionaris yang menghalang-halangi manusia dari jalan yang lurus. Bila tidak, Richmon tak ubahnya iblis berwajah pendeta!! bersambung [A. Ahmad Hizbullah MAG/suara-islam]

2 komentar:

  1. Mereka ingin berbuat makar kepada Alloh SWT...padahal Alloh SWT maha pembuat makar

    BalasHapus
  2. Mereka ingin berbuat makar kepada Alloh SWT...padahal Alloh SWT maha pembuat makar

    BalasHapus