Selasa, 02 April 2013

Vincente : Kisah “Yesus” Menjadikan Saya Mualaf


Tiga belas tahun yang lalu Vicente Mota Alfaro adalah salah seorang pemeluk Kristen yang taat yang secara rutin mendatangi kelas Minggu dan membaca Injil setiap harinya.
Namun hari ini, dia tidak hanya seorang Muallaf, namun dia adalah Imam Masjid dari Pusat Kebudayaan Islam Valensia (CCIV).
Selain merupakan Muallaf pertama yang dipersilakan mengimami setiap kali sholat berjamaah, dia juga merupakan anggota Dewan Kepengurusan CCIV sejak 2005.
Pemimpin kelompok Muslim Valensia menetapkan Alfaro sebagai Imam besar, dan berterima kasih atas kerja kerasnya.
“Dia pantas kami pilih karena kehebatan pengetahuan agamanya”, kata El-Taher Edda Sekretaris Umum Liga Islam bagian Dialog dan Perdamaian.
Dia meyakini Alfaro telah menyebarkan pesan yang nyata mengenai Muallaf yang bergabung dalam kekuatan Islam.
Beberapa media setempat tidak lama lalu melaporkan adanya peningkatan jumlah Muallaf di Spanyol, tanpa adanya pertentangan dari pihak manapun.
Diperkirakan Muslim Spanyol berjumlah 1.5 juta dari 40 juta penduduk keseluruhan. Islam merupakan agama terbesar kedua setelah Kristen.
Ketika masyarakat bertanya kepada Alfaro bagaimana dia dapat menjadi seorang Muallaf, dia akan memberikan jawaban yang sederhana.
“Allah telah menjadikan Islam sebagai agama dan hidupku”, katanya mantap.
Saat itu Alfaro berusia 20 tahun dan masih berkuliah ketika dia memutuskan untuk menjadi Muallaf.
“Saya membaca Al-Quran, saya menemukan kebenaran tentang Nabi Isa dan saya putuskan menjadi Muallaf”.

Jumat, 21 September 2012

Jawaban untuk Pendeta Sukirman, Penghujat Nabi & Pemfitnah Habaib


MISIONARIS yang memakai account Pendeta Sukirman Suryanegara di Facebook ini sungguh biadab dan pengecut. Ia berani menghujat Islam habis-habisan, tapi tak berani bersikap ksatria dengan memasang foto asli dalam foto profilnya.  Justru foto Habib Munzir Al-Musawa, pimpinan Majelis Rasulullah yang dicatut dalam foto profil.
Dalam wall-nya (dinding) Pendeta Sukirman Suryanegara melecehkan Rasulullah SAW sebagai pembohong dan penjahat. Lalu dalam profilnya, Pendeta Sukirman memasang kalimat yang memprovokasi pembaca untuk meragukan kenabian Rasulullah Muhammad SAW: “Pertanyakan terus moralitas Muhammad, apakah manusia ini pantas menyandang gelar 'NABI'?”
Kemudian dalam jendela “info” diisi dengan hujatan-hujatan untuk menghina agama Islam dan Nabi Muhammad SAW, berikut kutipannya:
“Agama Islam sudah berusia 1400 tahun, sudah bermiliar-miliar jiwa yang masuk neraka karenanya. Maka STOP, hentikan itu sekarang juga, mari kita selamatkan dunia dari kuasa Iblis nabi Muhammad!
Saya heran, bagaimana makhluk yang rusak moral seperti Muhammad bisa jadi nabi? Saya optimis, jika realitas kebusukan dan kebejatan nabi Muhammad dibuka, maka umat Islam akan berbondong-bondong meninggalkan agama Islam!
Banyak orang Kristen yang rela mati demi Kristus, namun banyak Muslim yang murtad gara-gara mie rebus satu dus.”

Kamis, 20 September 2012

Menjawab Blog Bellarminus yang Menuduh Nabi Muhammad Gay


Blog Santo Bellarminus Bekasi yang menamakan diri komunitas Gerakan Membasmi Islam (GMI), memproklamirkan perang terhadap umat Islam dengan title head “Habisi Islam di Indonesia.” Seluruh pesan yang diposting penuh hujatan, makian dan sumpah serapah terhadap Allah SWT, Al-Qur'an, Rasulullah SAW dan syariat Islam.
Dalam postingan pertama berjudul “Habisi Islam di Indonesia!!” Pesan yang diposting hari Rabu, 21 April 2010 pukul 02:05, terang-terangan blog Bellarminus mengejek Islam dengan menyebut Al-Qur'an sebagai kitab kesesatan, Allah sebagai tuhan khayalan, Rasulullah sebagai nabi gila, dan sebagainya.
Anehnya, sebelum memuntahkan penghujatan Islam, penulis blog memulai dengan prosesi doa kristiani. Penulis blog menampilkan logo SMA Bellarminus Bekasi dan foto Yesus berhati Kudus. Tepat di bawah foto Yesus ini, penulis blog berdoa: “Ya Bapa Berikanlah keringanan kami untuk membuat blog ini...”
Di bawah doa dalam nama Yesus tersebut, penulis blog Bellarminus memampang gambar foto kitab suci Al-Qur'an dengan sampul warna hijau yang  dimasukkan ke dalam WC. Foto penghinaan ini diberi komentar biadab sbb:

Jika Yesus Bukan Orang Kristen, Kenapa Misionaris Lakukan Kristenisasi


By: A. Ahmad Hizbullah MAG
MARAKNYA gerakan pengkristenan terhadap umat Islam yang dilakukan oleh para penginjil dengan segala cara, membuat Insan Mokoginta memeras otak. Mantan Katolik China-Manado sebelumnya bernama Wenceslaus Mokoginta ini berpikir keras, mengapa para misionaris yang mengaku sebagai pengikut Yesus itu getol mengkristenkan umat Islam? Apakah Yesus beragama Kristen, dan apakah Yesus mengajarkan Kristen?
Tergelitik dengan pertanyaan sederhana ini, Mokoginta menulis buku “Mustahil Kristen Bisa Menjawab:  Berhadiah Mobil BMW.” Buku berisi sepuluh pertanyaan sayembara teologi ini disediakan masing-masing pertanyaan satu hadiah uang tunai total 100 juta dan sebuah mobil BMW.
Kuis teologi berhadiah ini diawali dengan pertanyaan pertama, “Mana pengakuan Yesus dalam Alkitab (Bibel) bahwa dia beragama Kristen?”

Penginjil Kristen Antek Israel, Tukang Tipu!!


SEORANG penginjil Kristen mengaku bernama Amin Al-Barokah menulis buku misi berjudul Al-Masih Wal-Masihin Fil-Qur’an (76 halaman). Dengan judul dan nama penulis yang  sangat Islami itu, sang penginjil berharap banyak umat Islam yang tergiring akidahnya menjadi pengikut Yesus (Kristen).
Pada halaman 53-72 Amin Al-Barokah menulis kesaksian masuknya ke Kristen dalam judul “Kutemukan Mutiara Di Padang Pasir”. Dikisahkan bahwa ketika SMA, Amin Al-Barokah akrab dengan temannya yang beragama Kristen keturunan Cina. Suatu hari, dia ikut acara ritual Kristen di Bandung. Di tempat inilah dia menemukan jalan baru setelah mendengar ayat Alkitab (Bibel) dari pendeta yang memukau dirinya:
“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Kisah Para Rasul 4: 12).
“Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui aku” (Yohanes 14: 6).
Kedua ayat tersebut oleh Amin Al-Barokah dibandingkan dengan hadits Nabi.

Rabu, 19 September 2012

Menjawab Hujatan Kristen Radikal Bekasi: Tuhan Menyesatkan Manusia?


VOA-ISLAM.COM - Sudah empat puluh hari berlalu sejak 21 April 2010, penulis Blog Santo Bellarminus Bekasi menghina Islam dengan hujatan yang sangat keji dan provokatif, namun polisi belum bisa mengungkap, apalagi menangkap pelakunya.
Salah satu hujatan dalam blog bertitel “Habisi Islam di Indonesia” itu adalah menuduh Kitab Suci Al-Qur'an sebagai kitab sesat dengan ilustrasi foto mushaf Al-Qur'an dimasukkan dalam lobang WC dengan komentar biadab:
“Al-Kooran, sebuah Buku pedoman untuk kesesatan yang biasa di tempatkan oleh orang Islam di tempat yang seperti di gambar di atas. Seluruh tulisan Setan di dalam buku Al-Kooran itu Salah dan jelas sesat!!"
Sayangnya, sang penulis blog tidak menyebutkan ayat Al-Qur'an mana saja yang dimaksud menyesatkan manusia, sehingga menyulitkan para intelektual Islam untuk menjawab hujatan tersebut.
Masih dari kawasan Bekasi, penulis mendapat foto copy majalah Midrash Talmiddim edisi 4 yang diterbitkan oleh Yayasan Kaki Dian Emas, yang beralamat di blok F Kompleks Galaksi, Kelurahan Jaka Mulya, Bekasi Selatan. Majalah bercorak ‘islamologi’ versi Kristen ini dikomandani oleh Pendeta Edhie Sapto Wedha, seorang murtadin asal Pulau Garam Madura.

Heboh! Pendeta Kristen Gelar Kuis 'Trinitas Iblis' Berhadiah 1 Milliar


By: A. AHMAD HIZBULLAH MAG
Waspadalah terhadap buku-buku ‘aneh’ yang menyalahgunakan kitab Al-Qur'an, meskipun di sampul depan dipajang ayat Al-Qur'an. Karena para misionaris sudah biasa memperalat Al-Qur'an sebagai umpan kristenisasi. Salah satu contohnya adalah diktat putih tulisan Abd Yadi (nama samaran?) ini. Pada sampulnya, dikutip khat Arab ayat Al-Qur'an “wattabi’uuni haadzaa shiraatum mustaqiim.” Di bawah ayat ini terpampang foto Yesus dengan pose berdiri menginjak sebuah kitab, dengan latar belakang sinar salib warna kuning.
Ayat “wattabi’uuni haadzaa shiraatum mustaqiim” adalah kutipan dari Al-Qur'an surat Az Zukhruf 61 yang berarti, “ikutilah aku, inilah jalan yang lurus.” Jadi, pesan di sampul buku itu adalah ajakan penginjil agar para pembaca mengikuti Yesus, karena Yesuslah jalan yang lurus.
Dalam diktat ukuran kertas kuarto 73 halaman tersebut, penginjil yang menamakan diri Abd Yadi mengutip puluhan ayat Al-Qur'an yang penafsirannya diselewengkan untuk mengajak pembaca agar beralih menjadi kristiani. Salah satu doktrin yang ditekankan dalam buku tersebut adalah doktrin Trinitas.
Terhadap Al-Qur'an surat Al-Ma’idah 73 yang menyatakan kekafiran doktrin Trinitas, sang misionaris membela diri dengan mengklaim bahwa Trinitas yang diharamkan Al-Qur'an itu tidak sama dengan doktrin Trinitas yang diyakini umat Kristen. Sang penginjil menulis: